Bagi kau yang tengah mencari laptop gaming bertenaga dan punya harga relatif murah, ASUS sudah menghadirkan seri terbaru dari TUF Gaming FX505 yang benar-benar menarik untuk dipertimbangkan.
TUF Gaming Series adalah lini laptop gaming yang dikenalkan pada 2018 lalu menggantikan FX Series. Berbeda dengan lini ROG (Republic of Gamers) yang fokus untuk memberikan spesifikasi tertinggi ketika ini dan invoasi terbaru, TUF Gaming berusaha untuk menawarkan pengalaman gaming sebaik mungkin dengan harga yang lebih relatif murah.
Karenanya dari itu hadir lah ASUS TUF Gaming FX505DT sebagai produk terbaru dari ASUS bagi para gamer yang mau bermain dengan lancar, tetapi punya dana lebih terbatas. Dengan harga menempuh Rp14.299.000 ketika peluncurannya, seperti apakah kesanggupan laptop ini?
Dari segi desain, TUF Gaming FX505 ini masih mengambil rujukan desain dari generasi sebelumnya, FX504, yang dibumbui sebagian perubahan. Desainnya kali ini justru lebih mendekati laptop gaming ROG “tradisional” yang pernah ASUS luncurkan sebagian tahun lalu.
Salah satu hal yang ASUS tingkatkan dari sebelumnya adalah lampu backlit keyboard yang kali ini menawarkan warna RGB serta tombol WASD transparan. Lampu backlit RGB bisa dikontrol via aplikasi TUF Aura Core yang menyediakan sebagian opsi preset mulai dari Static, Breathing, Color Cycle, dan Strobing.
Keyboard hal yang demikian juga hadir dalam layout penuh yang mengambil ide dari keyboard desktop. Dengan demikian itu, keyboard ini mempunyai tombol numerik di sisi kanannya serta ada jarak yang mengelompokan tombol Function.
Untuk sebuah laptop gaming, tiap-tiap tombol keyboard dari TUF Gaming FX505 ini terasa tertekan dengan bagus sehingga nyaman ketika saya coba mengetik dokumen maupun ketika bermain game.
Tidak lain yang ASUS tingkatkan pada laptop gaming terbaru ini adalah kwalitas layarnya. TUF Gaming FX505 kini sudah hadir dengan layar berdesain NanoEdge andalan ASUS yang membuat bezel pinggirannya menjadi tipis cuma 6,5 mm saja sehingga memberikan kesan lebih luas.
Berbarengan ketinggalan juga panel IPS yang kapabel memproduksi warna jitu serta mempunyai sudut pandang yang benar-benar bagus. Layar hal yang demikian juga sudah dilapisi anti-glare yang kapabel meminimalisir pantulan cahaya agar konten bisa tetap kelihatan terang dalam situasi apapun.
Padahal dengan itu, ASUS juga memberikan kesanggupan audio 7.1 virtual surround yang memungkinkan pengguna bisa mendengar dari mana arah suara berasal. Kombinasi ini membuat pengalaman bermain maupun konsumsi konten multimedia pada laptop ini menjadi lebih imersif.
Soal konektivitas, laptop ini bahkan terbilang sedikit pelit padahal sudah menawarkan bermacam-macam port masa kini. Port yang seluruhnya berada di samping kiri hal yang demikian meliputi dua buah USB-A 3.1, USB-A 2.0, HDMI, audio combo jack, dan RJ45 Ethernet port. Sayangnya untuk port USB Type-C belum tersedia di laptop ini.
Secara keseluruhan desain dari TUF Gaming FX505 benar-benar mencerminkan jiwa seorang gamer komplit dengan bermacam-macam ciri khas perangkat gaming seperti RGB hingga logo ASUS yang menyala di komponen punggung tanpa kelihatan terlalu mencolok ketika dalam situasi mati.
Laptop terbuat dari bahan plastik, bodinya terasa benar-benar kokoh bahkan sudah mendapatkan sertifikasi MIL-STD-810G yang berarti bendung terhadap guncangan, temperatur ekstrim, hingga radiasi.
Penutup dengan potongan trapeasium seperti pada Zephyrus bahkan hadir di laptop ini agar udara panas bisa dibuang dengan bagus. Bila ini juga sudah dilengkapi teknologi anti-dust cooling untuk menghindari debu menumpuk di sirip kipas serta cara pendingin dual fan agar komponen bisa terus bekerja secara maksimal.
Berbarengan kau menyangka kecanggihan TUF Gaming FX505 berhenti di situ saja, maka kau salah besar sebab spesifikasi yang ada di dalamnya tidak kalah mengagumkan.
Pada varian ASUS TUF Gaming FX505DT yang saya gunakan ini, ASUS menyematkan prosesor Ryzen 7 3750H yang mempunyai 4 Core dan 8 Thread berkecepatan hingga 4 GHz. Prosesor dengan nama sandi Picasso ini menawarkan daya kerja bertenaga dengan TDP 35 Watt.
Padahal dengan itu, kartu grafis NVIDIA GeForce GTX 1650 dengan VRAM 4GB dipercaya untuk memenuhi keperluan olah grafis 3D. Kecuali sendiri diperkirakan berimbang dengan seri GTX 1070 yang jadi primadona para gamer di tahun 2018. Telah itu juga ada RAM DDR 8GB single-channel yang bisa ditingkatkan lagi hingga 32GB.
Dengan seluruh spesifikasi hal yang demikian, saya punya keinginan cukup tinggi terhadap laptop gaming satu ini. Apalagi prosesor Ryzen yang dipakai adalah seri 3000 generasi kedua terbaru. Penasaran seperti apa performanya?
Pada uji coba pertama menerapkan aplikasi 3DMark dengan tes Fire Strike, ASUS TUF Gaming FX505DT kapabel menjalankannya pada kisaran 42 FPS dengan capaian nilai sebesar 7.855 nilai. Angka hal yang demikian menonjolkan kalau laptop ini memang mumpuni untuk memproses game masa kini yang mempunyai bobot daya kerja cukup berat.
Tentu saja uji coba hal yang demikian cuma lah sebuah simulasi sintetis sehingga belum mencerminkan daya kerja sebetulnya. Untuk itu, saya coba melakukan bermacam-macam judul game populer untuk mengamati kesanggupannya.
Game pertama yang saya coba adalah The Witcher 3: Wild Hunt yang tidak perlu diragukan lagi kepopulerannya. Game yang dirilis pada tahun 2015 ini masih tergolong berat sebab punya grafis menawan dan bersifat open-world.
Menariknya, TUF Gaming FX505DT kapabel melakukan game ini pada kwalitas grafis maksimal (minus NVIDIA Hairworks) di resolusi native secara lancar tanpa adanya lag. Dengan penguasaan grafis hal yang demikian, saya bisa dengan nyaman bermain di kisaran 40 – 50 FPS secara tetap pada zona pembukaan White Orchard.
Game berikutnya adalah Shadow of The Tomb Raider yang lebih berat diperbandingkan Witcher 3. Untuk judul game satu ini, saya cuma bisa menjalankannya pada penguasaan grafis preset Medium di resolusi 1080p untuk bisa mendapatkan FPS yang playable.
Dari tes benchmark yang sudah disediakan di dalam game, laptop gaming ASUS ini mendapatkan rata-rata 39 FPS pada penguasaan hal yang demikian. Tidak benar-benar mencukupi untuk bisa bermain hingga akhir secara nyaman dengan kwalitas grafis yang berimbang versi konsol.
Hasil hal yang demikian terbilang benar-benar wajar sebab game satu ini memang membutuhkan VRAM besar kalau mau menerapkan kwalitas tekstur yang lebih tinggi.
Kemudian saya mencoba memainkan Devil May Cry 5 yang baru saja diluncurkan bada bulan Maret 2019 ini. Berbarengan perlu diragukan lagi kalau game ini punya grafis yang benar-benar rinci lebih-lebih untuk para karakter utama.
Sesudah, TUF Gaming FX505DT bisa melakukan game AAA satu ini dengan benar-benar lancar pada kwalitas grafis Ultra. FPS yang didapatkan memang sedikit fluktuatif pada kisaran 35 hingga 60 FPS tergantung seberapa berat adegan yang tengah ditampilkan.
Game Grand Theft Auto 5 adalah yang terakhir saya coba. Mirip seperti Witcher 3, game open world satu ini lebih membutuhkan prosesor bertenaga untuk mengkalkulasi dan mengolah zona yang benar-benar luas sehingga kesanggupan prosesornya akan lebih diuji.
Prosesor Ryzen 7 3750H yang menjadi andalan TUF Gaming FX505DT kapabel melakukan game besutan Rockstar ini dengan benar-benar lancar. Pada kwalitas grafis Very High – hampir mendekati maksimum – saya masih bisa menikmati hingga 55 FPS secara konstan ketika memainkannya.
Cuma mengamati hasil hal yang demikian, saya bisa mengatakan kalau ASUS TUF Gaming FX505DT kapabel melibas seluruh game AAA masa kini dengan mudah. Apalagi kalau kau berencana cuma sekadar memainkan game eSport seperti CS:GO maupun DOTA 2.
Dikala saja ada sebuah catatan yang perlu dikenal. ASUS TUF Gaming FX505DT ini hadir dengan penyimpanan HDD Toshiba MQ04ABF100 1TB 5400RPM. Kapasitasnya memang terbilang besar, tetapi HDD hal yang demikian adalah kelemahan utama dari laptop ini.
Mengamati menyalakan laptop, saya patut menunggu proses booting yang terbilang cukup lama untuk ukuran laptop keluaran tahun 2019 lebih-lebih untuk laptop seharga di atas Rp 10 juta.
Dalam kegiatan normal bahkan, adakalanya pengaplikasian HDD secara tiba-tiba menempuh 100% yang tentu saja menyebabkan daya kerja secara keseluruhan menjadi lambat sehingga saya perlu menunggu sebagian ketika agar daya kerja menjadi normal kembali.
Tidak dari hasil benchmark menerapkan aplikasi Crystal Disk Mark, HDD hal yang demikian cuma kapabel meraih Read 127 MB/s dan Write 128 MB/s. Angka yang terbilang lambat apalagi kalau diperbandingkan dengan penyimpanan tipe SSD.
Tentu saja ini akan punya pengaruh terhadap daya kerja game lebih-lebih proses loading yang menjadi lebih panjang. Berbarengan cuma itu saja, pengguna perlu berhati-hati agar pengaplikasian VRAM tidak melebihi batas sebab kalau terpaksa menerapkan HDD sebagai daya ingat tambahan, maka akan muncul stutter yang benar-benar menggangu.
Untungnya dilema ini bisa mudah sekali diatasi sebab tinggal mengganti HDD hal yang demikian dengan SSD yang lebih cepat padahal memang itu berarti patut mengeluarkan dana lebih.
Dengan seluruh spesifikasi yang dimilikinya, TUF Gaming FX505DT ini ternyata punya daya bendung baterai yang terbilang lama untuk ukuran sebuah laptop gaming.
Mengamati tes PCMark 8 Work yang mensimulasikan kegiatan pekerja kantoran, laptop ini kapabel menyala selama 4 jam 5 menit. Ini berarti, laptop bisa dipakai di dalam kelas atau meeting tanpa perlu terlalu cemas patut mencari colokan listrik lebih-lebih dulu.
Tidak ini tentunya perlu diacungi jempol sebab laptop gaming yang selama ini pernah saya coba umumnya cuma bertahan sekitar 1 jam 30 menit saja atau mungkin di bawah itu. Kombinasi AMD Ryzen 7 dengan kartu grafis GTX 1650 ternyata memberikan pengaruh yang benar-benar positif pada segi daya bendung baterai.
Tidak hasil hal yang demikian, maka saya cukup percaya akan klaim ASUS di website sah mereka yang mengatakan kalau laptop ini kapabel bertahan hingga 6 jam kalau dipakai untuk memutar video. Dengan demikian itu laptop ini patut bisa dipakai dalam keseharian dengan nyaman.
Cuma mencoba ASUS TUF Gaming FX505DT secara langsung, saya bisa mengatakan kalau laptop satu ini benar-benar mumpuni untuk dibawa bermain game maupun cuma sekadar memenuhi keperluan komputasi pada umumnya.
Bodinya punya dimensi serta desain yang masih cocok untuk dipakai pada ruang kelas maupun ketika meeting. Laptop demikian itu desainnya sendiri tetap menonjolkan jiwa seorang gamer lebih-lebih dengan adanya keyboard RGB.
Jujur saja, saya cukup kagum akan daya kerja gaming yang diberi oleh laptop ini. Padahal game yang saya coba bisa dilaksanakan hampir mendekati 60 FPS dengan kwalitas grafis tinggi bahkan pada judul game baru sekalipun.
Memang performanya secara keseluruhan sedikit terhambat oleh penyimpanan HDD yang lambat sehingga laptop ini belum bisa menunjukan kesanggupan maksimalnya. Karenanya dari itu saya benar-benar memberi anjuran untuk menambahkan SSD atau memilih varian FX505 lain yang sudah ada SSD.
Laptop demikian itu, apa yang ASUS tawarkan kali ini adalah sesuatu yang luar umum dan hampir mendekati kata sempurna untuk para gamer di Indonesia berkat kombinasi Ryzen 7 dan GTX1650 yang menciptakan daya kerja tinggi, baterai bendung lama, dan yang lebih-lebih punya harga relatif relatif murah.
Bagi kau yang tengah mencari laptop gaming di kelas harga Rp 14 jutaan, maka ASUS TUF Gaming FX505DT adalah salah satu yang terbaik ketika ini.